Minggu, 20 November 2011

Budidaya Belimbing Dewa

belimbing dewa
Mengkonsumsi buah-buahan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting untuk tubuh kita. Karena kandungan gizi, vitamin dan  mineralnya mampu menjaga daya tahan tubuh kita dari berbagai penyakit tanpa efek samping. Seperti buah belimbing yang memiliki khasiat menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar atau tingkat kolesterol dalam tubuh, selain itu belimbing juga memiliki kandungan vitamin C dan provitamin A, dapat membantu memperlancar pencernaan makanan, mampu mencegah penyebaran sel-sel kanker, meningkatkan daya tahan tubuh dan lain sebagainya.
Belimbing memiliki beragam macam jenisnya, diantaranya ada belimbing Bangkok, Filipina, Demak, Sembiring, Wuluh dan Belimbing Dewa. Namun  belimbing yang paling banyak dicari di outlet-outlet buah swalayan adalah jenis belimbing Dewa. Belimbing Dewa mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga Anda, apalagi bagi warga Depok, Jawa Barat. Buah istimewa satu ini memang menjadi icon dan kebanggaan kota Depok.
Begitu banyaknya manfaat yang terkandung di dalam buah belimbing, maka tidak ada salahnya jika kita membiasakan diri mengkonsumsi buah ini setiap hari serta membudidayakannya dan dijadikan sebagai peluang yang menjanjikan.
Saat ini keberadaan potensi belimbing Dewa belum dikelola secara optimal. Sehingga masih banyak orang kesulitan memperoleh belimbing jenis ini. Sedang permintaan begitu besar, sehingga inilah peluang bagi Anda untuk belimbing dewa.
Sebagai acuan Anda dapat meniru kesuksesan Suhaemi sebagai seorang petani belimbing di daerah Sawangan, Bogor, Jawa Barat. Dalam setahun, Suhaemi mengaku bisa panen 3 kali. Melalui koperasi Belimbing, ia memasarkan produknya ke Hypermarket, Carrefour, toko buah Total dan beberapa outlet buah di Bandung dan Yogyakarta. Dalam sekali panen, ia bisa mengantongi Rp 100juta dari 200 pohon belimbing di lahan 9000m2 miliknya. Untuk satu pohon mampu menghasilkan 50kg atau sekitar 500 buah belimbing. Harga jualnya Rp 1000/buah. Harga jual tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan Rp 400 modal dan Rp 600 keuntungan per buah. Melihat angka nominal sebesar itu, hasil penjualan belimbing dewa ini cukup menggiurkan.
Untuk menghasilkan produk pertanian belimbing yang layak jual tidaklah mudah. Yang dilakukan Suhaemi adalah memperhatikan masalah sistem irigasi karena belimbing membutuhkan banyak pasokan air, apalagi 80% daging buah belimbing mengandung air. Jika kebutuhan air tercukupi maka pohon akan terus berbuah. Selanjutnya adalah cara pemberantasan hama, dan pengolahan tanahnya. Sebelum menanam, sebaiknya tanah diolah terlebih dahulu. Jarak tanam antar pohon sekitar 7m. Bibit ditanam dengan lebar lubang 1m dan dengan kedalaman 70cm. Kemudian tanah diberi pupuk kandang dan sedikit NPK mutiara. Pupuk kandang inilah yang membuat buah belimbing terasa manis. Pada umur 2 tahun, pohon belimbing sudah mengeluarkan buah sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Namun, untuk mampu menghasilkan buah 50kg per pohon membutuhkan waktu lebih dari 5 tahun.
belimbing

Tips Cepat Berbuah

Suhaemi memberikan tips agar pohon belimbing cepat berbuah adalah dengan cara batang pohon belimbing disemprot dengan perangsang buah. Selain itu, batang pohon juga harus sering dibersihkan dari ranting yang tidak produktif. Karena buah yang menempel di batang butuh penyinaran matahari paling tidak 7 jam, agar mempercepat pembungaan. Setelah berbunga dalam rentang waktu 3 minggu – 1 bulan, sudah muncul buah belimbing kecil. Satu bulan kemudian buah sudah bisa dibungkus dengan mulsa. Agar belimbing yang dihasilkan lebih berkualitas, baik rasa maupun besarnya, dilakukan penjarangan. Jumlahnya juga dibatasi. Untuk satu pohon biasanya hanya 500 buah saja.
Buah belimbing dapat dipanen setelah umur 35-40 hari (indeks 3-4); umur 45-50 hari (indeks 4-5) dihitung dari masa pembungkusan. Cara pemanenannya bisa mengikuti kemauan konsumen, misalnya pelanggan Suhaemi di Bandung yang menginginkan belimbing yang masih hijau (indeks 3-4), sedangkan untuk Carrefour menginginkan yang sudah berwarna kuning (indeks 4-5). Total dari pembungaan hingga waktu panen, memakan waktu sampai 3,5 bulan.
Analisa Usaha

Asumsi:

Bibit, tanam dan perawatan 1 buah belimbing
sampai bisa dipetik menghabiskan biaya Rp 400
(termasuk bibit, olah lahan, pemupukan,
karyawan, transportasi, pemberantasan hama, dll.)
Terdapat 200 pohon,
dimana 1 pohon terdapat 500 buah belimbing.

200 pohon x 500 buah x Rp 400                           Rp   40.000.000,.

Perhitungan Laba/(rugi) per panen

Harga Jual 1 buah belimbing panen Rp 1000.
Untuk 200 pohon, dengan setiap pohon terdapat 500 buah.

200 pohon x 500 buah x Rp 1000                          Rp 100.000.000,.

Laba/(Rugi) bersih

Pendapatan - Biaya =
Rp 100.000.000,. - Rp 40.000.000,.=                     Rp   60.000.000,.
Catatan: Hasil keuntungan tersebut didapat bila usaha berjalan normal. Namun pendapatan akan menurun bila ada kendala seperti gangguan cuaca dan lainnya.

Diolah dari: ide bisnis edisi 04
Sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPWdqQdcm5vMyuX9U7axd3tcrB_epSQqfkoxftZEm8G_vBALzzh8j5raj9mLATod7EsRr9WNNVUW_R_MhzspCdVN5Tk_TQqR6X_yEwZNXTiOn2PNZItDvjjQnq45YsvHv3WwzsJGZFrqYM/s320/Manfaat+Belimbing.jpg dan http://img.photobucket.com/albums/v672/emeraldsrain/March%2009/StarFruit.jpg

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India