Minggu, 20 November 2011

Usaha Budidaya Salak


salak pondoh

Salah satu hasil pertanian adalah buah salak. Salak atau Zalacca Edulis merupakan salah satu buah tropis yang banyak diminati oleh orang Jepang, Amerika, Eropa dan Asia. , Anda akan mudah menemukannya dikawasan Turi Sleman. Jika melancong ke Sumatera Utara Anda akan menjumpai salak Padang Sidempuan yang manis. Bahkan dimanapun Anda tinggal, untuk memakan buah salak tidaklah sulit. Karena buah salak akan selalu ada dan mudah ditemukan.
Banyak varietas salak yang bisa tumbuh di Indonesia. Ada yang masih muda sudah terasa manis, Varietas unggul yang telah dilepas oleh Pemerintah untuk dikembangkan ialah: salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), dan lain-lain. Sebenarnya jenis salak yang ada di Indonesia ada 3 perbedaan yang menyolok, yakni: salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss yang berbiji 2-3 butir, salak Bali Slacca amboinensis (Becc) Mogea yang berbiji 1- 2 butir, dan salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) yang berdaging merah. Jenis salak itu mempunyai nilai komersial yang tinggi.
Buah salak tidak hanya mengandung gizi yang cukup tinggi dan dapat dikonsumsi sebagai buah segar, namun juga dapat diolah dan memiliki nilai jual lebih tinggi sehingga dapat Anda jadikan sebagai sebuah peluang usaha. Dari buah salak dapat Anda jadikan berbagai produk olahan seperti manisan, asinan, produk kalengan, keripik salak, bahan rujak, sirup bahkan dodol salak. Dalam daging buah salak mengandung kalsium, tannin, saponin, dan flavonoida.
Manfaat lain dari salak adalah untuk pengobatan seperti menghentikan diare, jadi bila memakannya terlalu banyak akan menyebabkan kesulitan buang air besar dalam kadar menengah. Kadang kulit salak juga digunakan dalam pengobatan tradisional China baik sebagai jamu atau bahan obat.
Sentra Penanaman
daerah penghasil salak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Bali, NTB dan Kalimantan Barat.
Syarat Pertumbuhan
A. Iklim
  1. Tanaman salak sesuai jika ditanam di daerah berzona iklim jumlah bulan basah tinggi (11-12 bulan/tahun), 8-10 bulan/tahun dan 5-7 bulan pertahun.
  2. Salak akan tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun 200-400 mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan lebih dari 100 mm sudah tergolong dalam bulan basah.
  3. Tanaman salak tidak tahan terhadap sinar matahari penuh (100%), tetapi cukup 50-70%, karena itu diperlukan adanya tanaman peneduh.
  4. Suhu yang paling baik antara 20-30 derajat Celsius. Salak membutuhkan kelembaban tinggi, tetapi tidak tahan genangan air.
B. Tanah
  1. Tanaman salak menyukai tanah yang subur, gembur dan lembab.
  2. Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk budidaya salak adalah 4,5 -7,5. Kebun salak tidak tahan dengan genangan air. Untuk pertyumbuhannya membutuhkan kelembaban tinggi.
C. Ketinggian Tempat
Tanaman salak tumbuh pada ketinggian tempat 100-500m dpl.
Budidaya Salak
Untuk membudidayakan salak, hal pertama yang harus dilakukan adalah pengolahan lahan. Tanah dicangkul dan ditumpuk sampai membentuk parit memanjang. Tanah tersebut diberi pupuk organik, tanpa campuran pestisida atau zat kimia lainnya. Setelah dibiarkan dulu selama 1-2 minggu, baru siap ditanami.
Sambil menunggu waktu tanam, siapkan bibit salak. Gunakan hasil cangkokan, misal salak pondoh. Karena hasil cangkokan, rasa buahnya sama dengan cangkokan tersebut. Bibit salak cangkokan yang digunakan berumur 3-4 bulan. Sudah dipisahkan dari induknya dan “disapih” dengan menanamnya di polybag. Sebaiknya jangan menanam menggunkaan biji salak. Dari pengalaman beberapa petani salak, rasa buah salak yang dihasilkan akan sepet. Tidak manis seperti induknya.
Bibit salak ditanam dengan jarak 1,5 x 2m. salak baru bisa dipanen buahnya saat berusia 3 tahun. Saat itu tinggi pohon antara 4-5m. selama masa menunggu salak panen, lahan kosong antara tanaman salak bisa dimanfaatkan untuk tanaman lain, sistem tumpangsari. Seperti sayur-sayuran (cabe, bayam, sawi, dan sebagianya), atau pisang. Hasil dari tanaman tumpangsari tersebut dapat digunakan untuk biaya operasional salak, hingga masa panen.
manisan salak
Begitu waktu panen tiba, tumbuhan salak akan terus-menerus berbuah. Agar lahan tanaman salak terjaga kesuburannya, berikan pupuk 2 kali dalam setahun. Yaitu pada bulan pertama dan bulan ke 6. Sebaiknya pupuk yang digunakan pupuk organik, jangan yang mengandung bahan kimia buatan.
Analisa Usaha

Asumsi : perhitungan per tahun

Biaya

- Penyewaan lahan 1,5 ha
(@ha lahan=Rp 10.000.000,.)                         Rp 15.000.000

- Bibit dan tanam
1 rumpun pohon salak Rp 30.000
(termasuk bibit, olah lahan, pemupukan, karyawan,
transportasi, tanaman tumpangsari dll.)
Jumlah rumpun pohon 3.750
3.750 x Rp 30.000                                  Rp 112.500.000,.
Total                                       Rp 127.500.000,.

Perhitungan laba/(rugi) per bulan

1 rumpun salak, sekali panen 5 kg.
Untuk 3.750rumpun x 5 = 18.750kg salak

Harga /kg salak Rp 6000,.
18.750 X Rp 6000,.                                 Rp 112.500.000,.

Tanaman tumpangsari:
Pisang 1500 pohon (@tandan 15.000)

Sekali panen 1500 x Rp 15.000,.                    Rp  22.500.000,.
Sayur-sayuran dan kacang tanah                     Rp  20.000.000,.
Total                                       Rp 155.000.000,.

Laba/(rugi) bersih

Pendapatan - Biaya =
Rp 155.000.000,. - Rp 127.500.000,.              Rp   27.500.000,.

BEP
(Biaya investasi + Biaya produksi) : (Keuntungan x Periode 1 tahun) =
( 0 + Rp 127.500.000,.) : (Rp 27.500.000,.x1) = Rp 4.63 (5 tahun)
Sumber analisa: ide bisnis edisi 03/Agustus 2010
Sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOAAXeaS01_XHodjTBe7rD60HscNJI2LJaDTCbvcNDVTWY0OAK5mVrJLFu0tEn2TXh5kD4t6qSefEVyWe1VUqOK4D6CpiC_gDve54a9W2oI0l06EdZsx8_WbVV6VOBKn6Mbo9uDO509FQ6/s320/salak.jpg dan http://resepmasakanindonesia.info/wp-content/uploads/2010/04/MANISAN-SALAK.jpg

Budidaya Belimbing Dewa

belimbing dewa
Mengkonsumsi buah-buahan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting untuk tubuh kita. Karena kandungan gizi, vitamin dan  mineralnya mampu menjaga daya tahan tubuh kita dari berbagai penyakit tanpa efek samping. Seperti buah belimbing yang memiliki khasiat menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar atau tingkat kolesterol dalam tubuh, selain itu belimbing juga memiliki kandungan vitamin C dan provitamin A, dapat membantu memperlancar pencernaan makanan, mampu mencegah penyebaran sel-sel kanker, meningkatkan daya tahan tubuh dan lain sebagainya.
Belimbing memiliki beragam macam jenisnya, diantaranya ada belimbing Bangkok, Filipina, Demak, Sembiring, Wuluh dan Belimbing Dewa. Namun  belimbing yang paling banyak dicari di outlet-outlet buah swalayan adalah jenis belimbing Dewa. Belimbing Dewa mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga Anda, apalagi bagi warga Depok, Jawa Barat. Buah istimewa satu ini memang menjadi icon dan kebanggaan kota Depok.
Begitu banyaknya manfaat yang terkandung di dalam buah belimbing, maka tidak ada salahnya jika kita membiasakan diri mengkonsumsi buah ini setiap hari serta membudidayakannya dan dijadikan sebagai peluang yang menjanjikan.
Saat ini keberadaan potensi belimbing Dewa belum dikelola secara optimal. Sehingga masih banyak orang kesulitan memperoleh belimbing jenis ini. Sedang permintaan begitu besar, sehingga inilah peluang bagi Anda untuk belimbing dewa.
Sebagai acuan Anda dapat meniru kesuksesan Suhaemi sebagai seorang petani belimbing di daerah Sawangan, Bogor, Jawa Barat. Dalam setahun, Suhaemi mengaku bisa panen 3 kali. Melalui koperasi Belimbing, ia memasarkan produknya ke Hypermarket, Carrefour, toko buah Total dan beberapa outlet buah di Bandung dan Yogyakarta. Dalam sekali panen, ia bisa mengantongi Rp 100juta dari 200 pohon belimbing di lahan 9000m2 miliknya. Untuk satu pohon mampu menghasilkan 50kg atau sekitar 500 buah belimbing. Harga jualnya Rp 1000/buah. Harga jual tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan Rp 400 modal dan Rp 600 keuntungan per buah. Melihat angka nominal sebesar itu, hasil penjualan belimbing dewa ini cukup menggiurkan.
Untuk menghasilkan produk pertanian belimbing yang layak jual tidaklah mudah. Yang dilakukan Suhaemi adalah memperhatikan masalah sistem irigasi karena belimbing membutuhkan banyak pasokan air, apalagi 80% daging buah belimbing mengandung air. Jika kebutuhan air tercukupi maka pohon akan terus berbuah. Selanjutnya adalah cara pemberantasan hama, dan pengolahan tanahnya. Sebelum menanam, sebaiknya tanah diolah terlebih dahulu. Jarak tanam antar pohon sekitar 7m. Bibit ditanam dengan lebar lubang 1m dan dengan kedalaman 70cm. Kemudian tanah diberi pupuk kandang dan sedikit NPK mutiara. Pupuk kandang inilah yang membuat buah belimbing terasa manis. Pada umur 2 tahun, pohon belimbing sudah mengeluarkan buah sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Namun, untuk mampu menghasilkan buah 50kg per pohon membutuhkan waktu lebih dari 5 tahun.
belimbing

Tips Cepat Berbuah

Suhaemi memberikan tips agar pohon belimbing cepat berbuah adalah dengan cara batang pohon belimbing disemprot dengan perangsang buah. Selain itu, batang pohon juga harus sering dibersihkan dari ranting yang tidak produktif. Karena buah yang menempel di batang butuh penyinaran matahari paling tidak 7 jam, agar mempercepat pembungaan. Setelah berbunga dalam rentang waktu 3 minggu – 1 bulan, sudah muncul buah belimbing kecil. Satu bulan kemudian buah sudah bisa dibungkus dengan mulsa. Agar belimbing yang dihasilkan lebih berkualitas, baik rasa maupun besarnya, dilakukan penjarangan. Jumlahnya juga dibatasi. Untuk satu pohon biasanya hanya 500 buah saja.
Buah belimbing dapat dipanen setelah umur 35-40 hari (indeks 3-4); umur 45-50 hari (indeks 4-5) dihitung dari masa pembungkusan. Cara pemanenannya bisa mengikuti kemauan konsumen, misalnya pelanggan Suhaemi di Bandung yang menginginkan belimbing yang masih hijau (indeks 3-4), sedangkan untuk Carrefour menginginkan yang sudah berwarna kuning (indeks 4-5). Total dari pembungaan hingga waktu panen, memakan waktu sampai 3,5 bulan.
Analisa Usaha

Asumsi:

Bibit, tanam dan perawatan 1 buah belimbing
sampai bisa dipetik menghabiskan biaya Rp 400
(termasuk bibit, olah lahan, pemupukan,
karyawan, transportasi, pemberantasan hama, dll.)
Terdapat 200 pohon,
dimana 1 pohon terdapat 500 buah belimbing.

200 pohon x 500 buah x Rp 400                           Rp   40.000.000,.

Perhitungan Laba/(rugi) per panen

Harga Jual 1 buah belimbing panen Rp 1000.
Untuk 200 pohon, dengan setiap pohon terdapat 500 buah.

200 pohon x 500 buah x Rp 1000                          Rp 100.000.000,.

Laba/(Rugi) bersih

Pendapatan - Biaya =
Rp 100.000.000,. - Rp 40.000.000,.=                     Rp   60.000.000,.
Catatan: Hasil keuntungan tersebut didapat bila usaha berjalan normal. Namun pendapatan akan menurun bila ada kendala seperti gangguan cuaca dan lainnya.

Diolah dari: ide bisnis edisi 04
Sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPWdqQdcm5vMyuX9U7axd3tcrB_epSQqfkoxftZEm8G_vBALzzh8j5raj9mLATod7EsRr9WNNVUW_R_MhzspCdVN5Tk_TQqR6X_yEwZNXTiOn2PNZItDvjjQnq45YsvHv3WwzsJGZFrqYM/s320/Manfaat+Belimbing.jpg dan http://img.photobucket.com/albums/v672/emeraldsrain/March%2009/StarFruit.jpg

Budidaya Buah Naga Hitam


buah naga hitam dan merah
Buah naga kini sedang populer, karena maraknya permintaan membuat banyak orang tertarik untuk membudidayakan salah satu produk pertanianbuah ini. Diantara 7 jenis buah naga, buah naga hitamlah yang makin diburu. Tak heran jika banyak orang yang mencari buah berkulit merah dan berdaging hitam ini, selain rasanya yang manis, buah naga hitam juga memiliki kualitas yang jauh lebih unggul . Menurut penelitian buah ini memiliki kandungan betakaroten tinggi yaitu 500 mg yang sangat efektif untuk mengatasi penyakit stroke, selain itu juga mengandung zat anti oksidan dan vitamin E, yang dapat dijadikan obat stroke, kanker, kolesterol, asam urat dan demam berdarah.
Begitu banyak manfaat dari tanaman buah naga hitam tersebut, yang pastinya sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai ladang berbisnis.

Teknik budidaya

Pada umumnya buah naga dibudidayakan dengan cara stek atau penyemaian biji. Syarat tumbuh buah naga hitam secara umum sama dengan budidaya buah naga jenis lainnya. Buah naga hitam dapat tumbuh baik di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Keadaan lahan dan iklim di Indonesia sangat cocok untuk budidaya buah naga hitam ini. Jenis tanah yang cocok untuk mendukung budidaya adalah tanah yang gembur, porous (tidak becek), banyak mengandung bahan organik dan mengandung unsur hara, dengan pH tanahnya sekitar 5-7. Buah naga hitam, peka terhadap kekeringan dan akan membusuk bila kelebihan air, untuk  itu penyiraman dan penyinaran matahari harus dipastikan cukup untuk mempercepat proses pembungaan.
Untuk persiapan lahannya, siapkan pancang atau tiang penopang, bisa menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapkan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi ban penyangga untuk penopang cabang tanaman (sulur). Persiapkan juga lubang tanam dengan jarak tanam 2,5 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 1.600 lubang tanam penyangga. Disekeliling pancang/pohon penyangga dibuat 3-4 lubang tanam dengan jarak sekitar 30 cm dari pancang penyangga. Lubang tanam diberi pupuk kandang masak sebanyak 5-10 kg dicampur dengan tanah.
Pada umunya buah naga diperbanyak dengan cara stek dan penyemaian biji. Batang tanaman berukuran 20 cm di tanam dalam polibag dengan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Setelah bibit berumur 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan.
pohon buah naga
Proses pemeliharaannya agar tanaman tumbuh tegak dan teratur mengikuti tiang pancang, perlu diikat dengan menggunakan kawat alumunium, tali rafia atau tali lainnya. Pada tahap awal-awal penanaman, tanaman disiram 1-2 hari sekali. Harus diperhatikan agar air tidak kurang dan juga tidak berlebihan, satu lubang tanam biasanya diberi 4-5 liter air.
Pupuk natural hitam diberikan tiap dua minggu sekali dengan dosis 1 sendok teh tiap pohon. Juga diberi pupuk bunga yang terbuat dari destilasi air seni sapi tiap dua minggu sekali dengan dosis 10 cc per 1 liter air/pohon. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah memangkas cabang yang tidak produktif atau kerdil.
Masa panen dilakukan setelah 10 bulan sejak bibit ditanam, tanaman akan mulai berbunga dan berbuah. Sekitar 50 hari sejak bunga mekar, buah siap dipanen dengan ciri warna kulit merah mengkilap, jumbai atau sisik berubah warna dari hijau menjadi kemerahan. Musim panen raya buah naga pada bulan Oktober tiap tahun. Panen buah naga berturut-turut bisa dilakukan 6 sampai 7 bulan ke depan setelah bulan November.
Pada tahun pertama, 1 pancang/tiang penopang berisi 4 pohon buah naga bisa menghasilkan buah seberat 4 kg atau sekitar 6-7 ton buah naga untuk lahan seluas 2.500 m2 selama 6 sampai 7 bulan. (Rata-rata tiap bulan bisa dipanen 1 ton). Pada tahun berikutnya hasil panen bisa dua kali lipatnya, dan umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15-20 tahun.
Setelah panen, buah naga terlebih dahulu disortir berdasarkan ukuran buahnya. Pengemasan menggunakan kardus berisi sekitar 20 kg buah naga. Selanjutnya buah naga hitam yang telah dikemas tersebut dipasok ke Supermarket dan toko buah. Untuk harga buah naga hitam biasa dijual dengan kisaran Rp 40.000,. – Rp 50.000,. /kg nya.
Sumber gambar : http://bisnisukm.com/wp-content/uploads/2011/04/buah-naga-merah-dan-hitam.jpg dan https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlclMkgbDPRZ34FYEF9mTLS4G3AcYhyphenhyphenlkrfrEJ8wdIadJE4_-BlnRJG-zb9mSFu4X5nPJ5wC0Ql2lafjDSPpLAgtT4G4cg-n56sWO8EXh4lbb_PbqTEZjB2wTKWxubx5mo7bFS2Js4ynY/s1600/ad.jpg

Budidaya Jambu Biji Mutiara


jambu biji mutiara
Kehadiran jambu biji mutiara asal Thailand yang baru dikembangkan pembudidayaannya sejak akhir 2009 lalu, rupanya diterima baik oleh masyarakat. Karena jambu yang berdaging putih ini memiliki rasa yang sangat manis, banyak air dan berbiji sedikit. Menurut pakar buah dan perkebunan meyakini, varietas jambu biji ini akan meroket dan menjadi primadona dalam beberapa tahun kedepan.Keunggulan yang dimiliki jambu asal Thailand ini adalah ukurannya yang lebih besar, memiliki 3-4 biji dalam daging buahnya yang berwarna putih dan rasanyapun lebih manis dari jenis jambu biji yang lain. Selain itu, jambu biji mutiara memiliki warna kulit yang hijau muda mengkilap karena mengandung lapisan lilin yang tidak disukai serangga. Bentuknya hampir sama seperti apel, bulat, lebih renyah dan mengandung banyak air. Daya tahannya bisa hingga 5 hari setelah dipetik pada suhu ruang dan bisa awet hingga 2-3 minggu jika disimpan dipendingin.
jambu ini pun lebih diminati para petani, karena perawatan yang mudah dan mudah berbuah. Lebih menarik lagi, tanaman ini bisa dijadikan tanaman buah dalam pot (tambulampot) dan sudah bisa dipanen mulai usia 7 bulan sejak ditanam. Namun untuk setiap kebun memiliki teknik yang berbeda, sehingga waktu panennya pun berbeda-beda.
Karena terbilang varietas baru, belum banyak petani yang menanam jambu jenis ini secara besar-besaran. Saat ini bisa dikatakan jumlah pembudidaya jambu mutiara ini masih terbilang sangat terbatas, sedang permintaan pasar sudah cukup besar. Melihat keunggulan yang dimiliki jambu biji mutiara tersebut, merupakan peluang bisnis dibidang pertanian yang cukup menjanjikan untuk Anda jalankan.
Cara Budidaya
Buah yang mengandung vitamin C cukup banyak ini dapat ditanam baik di dataran rendah dan dataran tinggi. Namun tidak cocok ditanam di dekat laut, karena tanaman ini tidak tahan akan serapan air asin. Sebaiknya tanaman ini ditanam pada ketinggian antara 500-1200 mdpl. Namun jika ditanam pada suhu yang cukup dingin bisa menghambat pertumbuhan buah. Adapun suhu idealnya sekitar 23-28 derajat,  tingkat curah hujan 1000-2000 mm/tahun.
Idelanya jarak tanam jambu biji mutiara ini ditanam dengan jarak 2-3 meter antar tanam. Sehingga jika ditanam pada lahan 1 hektar bisa ditanam antara 800-1100 pohon. Sebagian pembudidaya jambu biji mutiara menanam bibit dari hasil cangkok maupun okulasi. Bibit hasil cangkok biasanya berbuah lebih cepat namun tanaman akan lebih cepat mati dan kurang kokoh karena berakar serabut sehingga perlu disanggah menggunakan kayu. Berbeda dengan bibit hasil okulasi, meski membutuhkan waktu lebih lama untuk berbuah, namun umur tanaman bisa lebih panjang dan lebih kokoh karena berakar tunggang.
Sebelum ditanam, lahan diberi pupuk kandang sebanyak 2 ton/hektar. Lalu bibit ditanam dengan jarak 3×3 meter dan pada bulan ke-4 bisa diberikan KCL atau Goldstar maupun probiotik untuk merangsang pembungaan dan pembuahan. Pohon jambu biji mutiara ini bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 6 meter, untuk itu setiap 2-3 bulan lakukan pemangkasan tajuk atas sehingga pohon tumbuh kesamping.
Dalam waktu 7 bulan setelah ditanam, jambu biji mutiara sudah bisa dipanen dengan ukuran jambu 300-800 gram dan ukuran yang paling diminati adalah 500 gram/buah. Di tahun pertama satu pohon bisa berbuah hingga 50 kg/tahun, dan meningkat di tahun kedua hingga 100 kg/pohon/tahun.
buah jambu
Pemasaran
1 kg jambu biji mutiara di jual dengan harga Rp.12 ribu ditingkat petani, dan Rp.15 ribu di toko/swalayan. Permintaan jambu biji mutiara ini sangat tinggi. Dari 1 toko buah saja bisa meminta rata-rata 50 kg buah/hari. Sementara ini pemasaran memang masih terbatas di seputaran pulau jawa saja, yang artinya masih banyak peluang untuk daerah lain.
Kendala
Jambu biji selama ini belum ada yang bersertifikat, karena pemerintah sendiri yang menyulitkan proses sertifikasi. Padahal banyak pelaku usaha pembibitan yang masih skala kecil. Berbeda dengan pemerintah Thailand yang banyak memberi kemudahan pada proses administrasi agribisnis.
Adapun hama yang biasa menyerang antara lain belalang, ulat daun bulu, dan semut. Untuk mengatasinya bisa diberikan insektisida berupa Curacron sebanyak 1 tutup botol (10 ml) yang di encerkan dalam 4 liter air. Untuk belalang biasanya akan kabur ketika proses penyemprotan. Sedangkan penyakit yang menyerang biasanya terjadi pada musim hujan berupa jamur yang menyebabkan karat batang. Ini bisa diatasi dengan penggunaan fungsida berupa Antracol atau Decis. Dalam perkebunan sebaiknya penyemprotan dilakukan sebulan sekali atau ketika terserang disemprot seminggu sekali secara bergantian.

Sabtu, 19 November 2011

Manfaat tempe bagi kesehatan



Manfaat tempe bagi kesehatan merupakan salah satu produk makanan dari kacang kedelai yang telah di fermentasi. Tempe banyak mengandung gizi tinggi yang banyak manfaat bagi kesehatan seperti protein, karbohidrat, vitamin, lemak, serat,  enzim, daidzein, genisten, serta komponen antibakteri  yang bermanfaat untuk kesehatan.
Manfaat tempe bagi kesehatan baik untuk diberikan kepada semua umur ( dari bayi hingga lansia ). Tempe merupakan makanan yang tergolong ekonomis dari segi harga, dan bisa di konsumsi semua golongan. Tempe sering dijumpai di rumah maupun di warung-warung, sebagai lauk dan pelengkap hidangan ternyata tempe memiliki kandungan dan nilai cerna yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai.

Tempe dipercaya bermanfaat untuk mencegah anemia dan osteoporosis, dua penyakit yang banyak diderita wanita, sebab kodrat wanita yang harus mengalami haid, hamil serta menyusui bayi. Penyakit anemia ini dapat menyerang wanita yang malas makan, karena takut gemuk, sehingga persediaan dan produksi sel-sel darah merah dalam tubuh yang menurun., tempe juga dapat berperan sebagai pemasok mineral, vitamin B12 (yang terdapat pada pangan hewani), dan zat besi yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah. Selain itu, tempe juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Senyawa protein, asam lemak PUFA, serat, niasin, dan kalsium di dalam tempe dapat mengurangi jumlah kolesterol jahat.
Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isofalvon. Seperti halnya vitamin C, E dan karotenoid, isoflavon merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikan bebas. Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4 trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai.
Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein dan phytoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat, payudara dan penuaan (aging). Antioksidan ini disentesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus leteus dan Coreyne bacterium.
Pada tempe terjadi peningkatan nilai gizi kurang lebih 2 kali lipat setelah kedelai difermentasi menjadi tempe, seperti kadar vitamin B2, vitamin B12, niasin, dan asam pantorenat. Bahkan hasil analisis, gizi tempe menunjukkan kandungan niasin sebesar 1.13 mg/100 gram berat tempe yang dapat dimakan.Karena kadar niasin pada kedelai hanya berkisar 0,58 mg.

Manfaat Tempe bagi kesehatan antara lain :

  • Mencegah timbulnya hipertensi
  • Memiliki sifat anti oksidan, menolak kanker
  • Kandungan kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat mencegah osteoporosis
  • Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga baik untuk mengatasi diare
  • Mengandung zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah
  • Daya hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh ganda pada tempe bersifat dapat menurunkan kadar kolesterol
  • Mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita jantung
  • Penanggulangan anemia, ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin karena kurang tersedianya zat besi (Fe), tembaga (Cu), Seng (Zn), protein, asam folat dan vitamin B12, di mana unsur-unsur tersebut terkandung dalam tempe
  • Anti infeksi, hasil survey menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa anti bakteri yang diproduksi oleh karang tempe (R. Oligosporus) merupakan antibiotika yang bermanfaat meminimalkan kejadian infeksi
  • Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan dan kelebihan gizi) beserta berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi maupun degeneratif
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India